BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Konsep
dapat disebut juga ide-ide, yaitu kesan-kesan yang abstrak dari lingkungan yang
diorganisir melalui symbol-symbol yang nyata. Misalnya konsep mengenai obyek,
sifat-sifat dan kejadian dan lain-lain. Kumpulan dari konsep-konsep ini akan
menyusun kerangka konseptual atau model konseptual yang tersusun dari idea-idea
abstrak dan umum dan preposisi yang menspesifikasi hubungan diantara keduanya.
Model
konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian idea-idea global tentang keterlibatan individu,
kelompok, situasi atau kejadian, terahadap suatu ilmu dan pengembanganya. Model
konseptual ini dapat dijabarkan sebagai serangkaian konsep dan asumsi yang
beritegrasi menjadi suatu gamabaran yang bermakna. Model konseptual sering
tersusun sebagai hasil pendalaman intuitif seorang ilmuwan yang terutama
terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait. Model konseptual amat penting
sebagai landasan perkembangan disiplin ilmu tertentu Model konseptual
keperawatan memiliki area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat
konsep, yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
Teori
adalah kumpulan konsep-konsep, definisi-definisi, dan usulan-usulan yang
memproyeksikan sebuah pandangan sistematis atau fenomena dengan merangcang
hubungan-hubungan khusus diantara konsep-konsep untuk keperluan penggambaran,
penjelasan, perkiraan, dan atau mengendalikan fenomena.
Teori
keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan, menjelaskan fenomena
(proses,
peristiwa, kejadian) mengenai keperawatan. Teori keperawatan dapat membedakan
antara keperawatan dengan disiplin dan aktivitas lain didalam memberikan
pelayanan untuk mencapai tujuan dengan menguraikan, menjelaskan dan mengontrol
kriteria hasil yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
Berdasarkan
hal diatas penulis menganggap bahwa model konsep keperawatan sangat penting
untuk dipelajari. Oleh karena itu dalam makalah yang kami buat ini kami
membahas tentang konsep keperawatan yang kami beri judul “Teori dan Model Konseptual dalam
Keperawatan Menurut Virgina Henderson”.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar
mahasiswa mampu menghubungkan antara konsep / ilmu dengan segala pemikiran dan
tingkah lakunya dalam merancang atau menyusun suatu rencana asuhan keperawatan
yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga sesuai kasus secara teori dengan
benar.
1.2.2 Tujuan Khusus



1.1 Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1
Latar Belakang
1.1.1.1
Tujuan Penulisan
1.1.1.2
Tujuan Umum
1.1.1.3
Tujuan Khusus
1.1.2
Sistematika Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Konsep Keperawatan Virginia
Henderson
2.1.1 Konsep Utama Teori
2.1.2 Hubungan Dengan Konsep Utama Keperawatan
2.1.3 Hubungan Dengan Ciri Keperawatan
2.1.4 Kekuatan dan Kelemahan
Teori Henderson
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori
Konsep Keperawatan Virginia Henderson
Virginia Henderson, (November 30, 1897-19 Maret 1996) adalah seorang
perawat, peneliti, teori dan penulis. Beliau lahir di Kansas City, Missouri, anak
kelima dari delapan anak dari Lucy Abbot Henderson dan Daniel
B. Henderson. Dia
lulus dari Sekolah Keperawatan
Angkatan Darat, Washington, DC pada tahun 1921. Dia
lulus dari Teachers College, Columbia University dengan gelar MA di bidang pendidikan keperawatan.
Virginia Henderson
memperkenalkan defenition of nursing (defenisi keperawatan). Defenisinya
mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa defenisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan
fisiologis. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah defenisi keperawatan
yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya keperawatan adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan
memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit atau
yang sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan, serta agar
meninggal dengan damai. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah
model keperawatan yang dikenal dengan “The Activities of Living”.Model tersebut
menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan
kemandiriannya secepat mungkin.Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri,
tidak tergantung pada dokter.Akan tetapi perawat tetap menyampaikan rencananya
pada dokter sewaktu mengunjungi pasien
2.1.1 Konsep Utama Teori
Konsep utama
teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.
1. Manusia
Henderson
melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih
kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14
komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Keempat belas kebutuhan
tersebut adalah sebagai berikut.
a)
Bernapas secara normal;
b)
Makan dan minum dengan cukup;
c)
Membuang kotoran tubuh;
d)
Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan;
e)
Tidur dan istirahat;
f)
Memilih pakaian yang sesuai;
g)
Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan
menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan;
h)
Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta
melindungi integumen;
i)
Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai;
j)
Berkomunikasi dengan orang lain dalam menungkapkan
emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pendapat;
k)
Beribadah sesuai dengan keyakinan;
l)
Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi;
m)
Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi;
n)
Belajar mengetahui atau memuaskan atau rasa penasaran
yang menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan
fasilitas kesehatan yang tersedia.
Keempat
belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat diklasifikasikan menjadi empat
kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan
spiritual kebutuhan dasar poin a-i termasuk komponen kebutuhan biologis, poin j
dan n termasuk komponen kebutuhan psikologis, poin k termasuk kebutuhan
spiritual, dan komponen l dan m termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
Henderson
juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu
sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan
satu kesatuan (unit).
2. Keperawatan
Perawat
mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat maupun
sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence didalam
penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan manusia (14 komponen di atas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun
sosial.
3. Kesehatan
Sehat adalah
kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai
kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak,
serta pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan, antara lain :






Dalam
pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dengan klien. Menurut
Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari
hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
a) Perawat
sebagai pengganti (substitute) bagi pasien;
b) Perawat
sebagai penolong (helper) bagi pasien;
c) Perawat
sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi
pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti didalam memenuhi
kebutuhan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemampuan pasien yang
berkurang. Di sini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi
gawat berlalu dan pasien berada fase pemulihan, perawat berperan sebagai
penolong untuk menolong atau membantu pasien mendapatkan kembali
kemandiriannya. Kemandirin ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun
manusia yang tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha
keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra,
perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski
diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi
patologis dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status
sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya
dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh
selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan
filosofi yang membolehkan seorang dokter memberi perintah kepada pasien atau
tenaga kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan
manajemen kesehatan ketika tidak ada dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan
perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
rencana pengobatan yang dilakukan oleh dokter.
2.1.2 Hubungan Dengan Konsep Utama Keperawatan
Defenisi
ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik keperawatan
menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi asuhan
keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat
dari kemajuan kondisi pasien, yang smula bergantung pada orang lain menjadi
mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari kondisi bergantung
(dependent) menjadi mandiri (independent) dengan mengkaji, merencanakan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan 14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan data, perawat menggunakan
metode observasi, indera penciuman, peraba, dan pendengaran. Setelah data
terkummpul, perawat menganalisis data tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan
dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis tersebut menentukan diagnosis
keperawatan yang akan muncul. Diagnosis keperawatan menurut Henderson, dibuat
dengan mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya, dengan atau
tanpa bantuan, serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang
dimiliki individu.
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencana kebutuhan sesuai kebutuhan indiviu, termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika ditemukan adanya perubahan, serta dokumentasi bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan sehat atau sakit. Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan individu, memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan intelektual serta fisik individu. Terakhir, perawat mengevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencana kebutuhan sesuai kebutuhan indiviu, termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika ditemukan adanya perubahan, serta dokumentasi bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan sehat atau sakit. Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan individu, memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan intelektual serta fisik individu. Terakhir, perawat mengevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
2.1.3 Hubungan Dengan Ciri Keperawatan
1.
Teori dapat berhubungan dengan konsep
sebagai suatu cara untuk membuat titik pandang yangberbeda pada fakta yang
terjadi.
Henderson menggunakan konsep
berdasarkan kebutuhan dasar manusia, biopsikologi, budaya dan komunikasi dalam
berinteraksi. Pentingnya keseimbangan psikologi dan psikologikal dalam membuat
keputusan tentang peleyanan keperawatan, konsep budaya yang mempengaruhi
kebukebutuhan manusia dipelajari dari keluarga dan kelompok sosial lainnya.
Perawat dapat membantu individu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Konsep
komunikasi; kepekaan akan komukasi non verbal dapat membantu mengekspresikan
keinginan yang akan disampaikan. Disamping itu suasana hati yang damai juga sebagai syarat
untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan pasien untuk dapat menjalin hubungan
baik antara pasien dengan perawat.
2.
Teori harus logis secara umum.
Definisi dari
teori Handerson adalah logis. Perawat membantu individu dalam
menampilkanaktivitas yang mendukung kesehatan., masa pemulihan, meniggal dengan
damai dan dapatmenciptakan dengan kemandirian secepat mungkin. Keempat belas
komponen tersebut merupakan petunjuk bagi individu dan perawat dalam menapai
tujuan yang dipilih . Komponen tersebut diawali oleh fungsi phisiologi dan
kemudian aspek psikososial yang dapat menyampaikan bagainana keadaan jasmani
yan merupakan hal utama pada emosi dan status kesadaran.
3.
Teori harus relatif sederhana secara
umum.
Teori Henderson
relatif sederhana secara umum dengan batasan yang sama. Karyanya dapat
diterapkan pada kesehatan individu dari segala usia, dan perawatan bermanfaat
untuk berbagai tingkatan dan berbagai budaya. Selain itu Henderson menganjurkan
untuk melakukan penelitian dalam keperawatan.
4.
Dengan teori , seseorang dapat
menyumbangkan dan membantu dalam meningkatkan segala Ilmu pengetahuan dengan
berbagai disiplin melalui penerapan penelitian untuk pengesahannya. Pemikiran
Henderson tentang praktik keperawatan diterima dengan baik oleh seluruh dunia
sebagai dasar pemberian pelayanan perawatan.
5.
Teori dapat dimanfaatkan oleh praktisi
keperawatan sebagai pedoman, dan untuk meningkatkan kemampuan praktik mereka.
Secara teori
perawat harus memperbaiki praktik keperawatan dengan menggunakan pengertian
Henderson, serta ke 14 komponennya untuk meningkatkan kesehatan individu, dan
pemulihan dari penyakit. Hasil akhir yang diharapkan akan menjadi ukuran dari
angka kesembuhan, peningkatan, dan pemeliharaan kesehatan, serta meninggal
dengan damai.
6.
Teori harus konsisten dengan teori,
hukum, dan prinsip yang sah, tetapi akan meninggalkan pertanyaan terbuka yang
tidak terjawab, dan dibutuhkan untuk diteliti. Konsep kebutuhan dasar manusia,
budaya, kemandirian, dan komunikasi dalam berinteraksi sangat banyak
dipertanyakan oleh peneliti keperawatan, dan juga di bidang soaial, serta
psikologi.
Perawat harus
menerapkan responsibilitas dalam melakukan investigasi pada praktik
keperawatan.
Tujuan
selanjutnya harus tergambarkan pada ukuran dari kondisi kesejahteraan konsumen,
kepuasan, dan rasa memiliki.
2.1.4 Kekuatan dan Kelemahan Teori Henderson
ü
Kekuatan
1) Teori Henderson didasari oleh
keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir keperawatannya, bukan
teori / model yang abstrak semata.
2) Henderson mendefinisika profesi
keperawatan: bahwa profesi keperawatan adalah profesi yang mandiri yang tidak hanya
tergantung pada instruksi dokter.
ü
Kelemahan
1) Pandangan dan pendapatnya hanya
berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik semata atau pada upaya
memandirikan pasien.
2) Teori kurang pragmatis.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya keperawatan menurut Handerson adalah membantu individu yang
sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki konstribusi
terhadap kesehatan dan penyembuhannya, yang mana individu akan mampu
mengerjakan tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan
yang dibutuhkan.
3.2 Saran
Semoga kedepan dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
diikuti pula dengan perkembangan teori keperawatan yang kemudian dapat diterapkan
dalam praktik dunia keperawatan, agar pengetahuan dan kualitas dunia kesehatan
khususnya di bidang keperawatan akan menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2007. Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
http://promkesbangli.blogspot.com/2012/09/teori-dan-model-konsep-keperawatan.html
www.bing.com
www.google.com
www.yahoo.com
kisah kita mana?
BalasHapus